Let’s Read: Mengenalkan Literasi pada Anak secara Menyenangkan lewat Aplikasi Cerita Bergambar

Foto: Ketut Subiyanto dari Pexels
Foto: Ketut Subiyanto dari Pexels


Tahukah Bunda dan Ayah bahwa situasi pandemi saat ini memberikan kesempatan yang sangat baik untuk membantu anak mengambangkan aspek kognitif dan afektifnya—salah satunya lewat kegiatan membaca dan bercerita? Mengenalkan literasi kepada anak yang baru mau masuk TK, misalnya, yang mungkin belum bisa membaca dan menulis, mungkin tampaknya tidak mudah. Beruntungnya, dengan adanya partisipasi aktif dari orang tua, hal tersebut bukan jadi hal yang mustahil lagi.

Lantas, mengapa membaca dan bercerita? The Raising Children Network dalam laman resminya menyebutkan bahwa membaca dan bercerita dapat membantu perkembangan anak dalam berbagai aspek. Pertama, anak dapat mengembangkan kemampuan literasi dasar seperti mengenal bunyi, kata, dan bahasa. Kedua, membaca dan bercerita merangsang daya imajinasi serta rasa ingin tahu anak. Kegiatan literasi juga membantu perkembangan otak, kemampuan berkonsentrasi, serta kemampuan berkomunikasi dan sosial anak. Dari kegiatan membaca dan bercerita juga lah kita mengenalkan anak pada lingkungan dan kebudayaan yang ada di sekitarnya serta kebudayaan daerah lain.

Perlu Bunda dan Ayah ketahui, kegiatan literasi pada anak usia dini tidak terpaku pada mengajarkan kemampuan baca dan tulis saja. Kuncinya justru terletak pada strategi-strategi yang tepat untuk membawakan pengalaman membaca dan bercerita yang menyenangkan pada anak, sehingga si buah hati “jatuh cinta” pada kegiatan literasi meski mungkin belum bisa membaca atau betul-betul memahami bacaan dengan baik.


Foto: Lina Kivaka dari Pexels


Membacakan cerita bergambar menjadi salah satu langkah mudah yang bisa dicoba oleh orang tua. Calabrese (2010) dalam artikelnya menyebutkan bahwa gambar sangat membantu pembaca untuk memahami bacaan serta memberikan efek visual yang dapat menarik perhatiannya, sehingga cerita bergambar sangat tepat untuk diperkenalkan kepada anak sejak dini. Kini sudah banyak buku cerita bergambar yang beredar di pasaran yang dapat Bunda dan Ayah beli; kebanyakan dilengkapi dengan warna, desain, serta material yang menarik dan cocok untuk merangsang minat baca anak.

Meski memang tak murah, jangan jadikan keterbatasan dana sebagai penghalang Bunda dan Ayah untuk mengenalkan anak pada cerita bergambar. The Asia Foundation, sebuah organisasi internasional nirlaba yang berkomitmen untuk meningkatkan kehidupan di Asia yang dinamis dan berkembang, mengusung perpustakaan digital gratis khusus untuk anak-anak dalam bentuk aplikasi “Let’s Read” yang menyediakan sumber-sumber cerita bergambar yang menarik dan edukasional. Konten yang tersedia disesuaikan dengan latar belakang sosial dan budaya masyarakat Asia, sehingga tiap karangan sarat akan makna dan pesan moral yang cocok untuk pembentukan karakter anak.


Foto: reader.letsreadasia.org


Cerita bergambar yang ada dalam aplikasi Let’s Read terbagi dalam berbagai tingkat kesulitan, label atau tema, serta bahasa. Bunda dan Ayah bisa memilih level bacaan yang sesuai dengan kemampuan anak, mulai dari “Buku Pertamaku” sebagai level yang paling dasar sampai Tingkat 5. Label pada tiap cerita juga sangat membantu untuk memilih tema-tema yang disukai anak. Ada cerita berlabel superhero (pahlawan), science (ilmu pengetahuan), adventure (petualangan), animals (binatang), nature (alam), dan juga folktales (dongeng). Bahkan ada pula cerita yang mengandung problem solving (pemecahan masalah) dan critical thinking (berpikir kritis) untuk melatih kognitif si kecil. Yang tak kalah menarik, cerita bergambar dalam aplikasi Let’s Read juga dibawakan dalam berbagai macam bahasa, lho! Bunda dan Ayah bisa memilih cerita dengan bahasa Inggris, Indonesia, serta beberapa bahasa daerah seperti bahasa Jawa, Minangkabau, Batak Toba, Bali, dan Sunda. Fitur ini sekaligus bermanfaat untuk membelajarkan anak bahasa daerahnya masing-masing.

Meski aplikasi mudah diakses dan digunakan, tetapi peran aktif dari Bunda dan Ayah sangatlah penting. Karena berbasis digital, anak-anak harus selalu didampingi dan diawasi dalam menggunakan gawai. Selain itu, mengenalkan literasi pada anak tidak cukup hanya dengan menyediakan bahan bacaan yang menarik saja, akan tetapi lebih pada strategi apa yang digunakan orang tua untuk menarik minat anak dalam menyelami kisah-kisah pada bacaan.


Foto: Alex Green dari Pexels


Hamilton (2009) dalam bukunya yang berjudul “Raising Bookworms: Getting Kids Reading for Pleasure and Empowerment” menyebutkan bahwa membaca nyaring menjadi salah satu cara yang efektif dilakukan oleh orangtua untuk mengenalkan literasi pada balita. Luangkan waktu untuk si buah hati setiap hari dan bacakan cerita yang ia sukai sambil memancing rasa ingin tahunya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seru lewat ilustrasi yang ada pada cerita bergambar. Bunda dan Ayah juga bisa menggunakan boneka atau benda-benda lain yang relevan dengan cerita yang dibacakan agar cerita terasa semakin hidup. Jangan lupa untuk menciptakan rasa aman dan nyaman ketika bercerita dengan memeluk anak di balik selimut hangat atau menyiapkan makanan kecil yang lezat untuk tiap sesinya. Musik dan lagu, gerakan, bahkan improvisasi cerita bisa Bunda dan Ayah hadirkan untuk meningkatkan ketertarikan anak pada kisah yang sedang dibacakan.

Jadi, tunggu apa lagi? Si kecil sudah tidak sabar untuk menyaksikan “penampilan” Bunda dan Ayahnya dalam membawakan kisah-kisah yang seru. Unduh aplikasi Let’s Read secara gratis melalui Google Play dari gawai Bunda dan Ayah, dan ciptakan suasana membaca dan bercerita yang hangat dan menyenangkan di rumah.


Referensi

Calabrese, L. (2010). How Picture Books Play a Role in a Child’s Development. Diambil dari https://www.thechildrensbookreview.com/2010/11/how-picture-books-play-a-role-in-a-child%E2%80%99s-development

Hamilton, E. W. (2009). Raising Bookworms: Getting Kids Reading for Pleasure and Empowerment. New York: Beech Tree Books

The Raising Children Network. (n.d.). The Australian Parenting Website. Diambil dari https://raisingchildren.net.au/babies/play-learning/literacy-reading-stories/reading-storytelling

Post a Comment

2 Comments

  1. Iya ngga ada alasan mahal untuk bukunya sekarang ada web lets read untuk memudahkan kita membaca untuk anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali, sumber bacaan sekarang bisa diakses dari mana saja, yang gratis pun juga banyak. Asal terus telaten menemani proses membaca anak (yang tidak hanya melulu soal mengeja, tetapi lebih kepada memaknai bacaan), pasti akan meningkatkan skill literasinya. Semangat, Bunda!

      Delete